Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

5 Alasan/ Sebab Gotong Royong Mulai Ditinggalkan

Pada postingan sebelumya sudah saya tuliskan mengenai budaya gotong royong yang mulai luntur atau hilang di masyarakat, bisa baca disini: Semangat/ Budaya Gotong Royong Yang Mulai Hilang. Dalam tulisan tersebut sedikit saya singgung mengenai budaya warisan leluhur berupa gotong royong yang dalam perkembangannya sekarang mengalami kendala dalam hal partisipasi masyarakat. Arus perkembangan jaman juga turut mempengaruhi eksistensi budaya yang mengutamakan kebersamaan dan kerukunan tersebut.
5 Alasan/ Sebab Gotong Royong Mulai Ditinggalkan
Tentu saja surutnya semangat gotong royong tanpa alasan. Berikut ini akan saya uraikan mengenai 5 alasan atau penyebab kenapa gotong royong mulai ditinggalkan, yaitu:

1. Malas

Alasan ini merupakan alasan klasik, namun alasan inilah yang sering muncul di masyarakat. Rasa malas adalah perasaan yang dimiliki oleh hampir semua orang, oleh sebab itu saat orang merasa malas maka apapun kegiatannya dia merasa enggan untuk berperan aktif, tak terkecuali saat ada kegiatan gotong royong.

2. Kesibukan

Tak sedikit orang yang disibukkan dengan pekerjaan mereka, sehingga hampir tak ada waktu untuk kegiatan-kegitan yang bersifat sosial kemasyarakatan. Bahkan, ada orang yang rela mengeluarkan uang untuk membayar orang lain untuk mewakili mereka saat ada gotong royong.

3. Kecemburuan Sosial

Sering adanya bantuan langsung dari pemerintah membuat permasalahan tersendiri di masyarakat, hal ini tak lepas dari pembagian bantuan yang terkadang tidak tepat sasaran. Bahkan, berkembang asumsi di masyarakat terkait bantuan yang seharusnya dibagi rata. Nah, kecemburuan dan rasa iri inilah yang terkadang membuat orang jadi enggan untuk melakukan kegiatan seperti gotong royong.

4. Pemahaman Keliru Soal Bantuan

Bantuan untuk pembangunan dari pemerintah membuat orang terkadang keliru dalam memahami, banyak asumsi bahwa tak perlu ada gotong royong bila sudah ada bantuan dari pemerintah, karena tenaga kerja sudah di bayar dengan dana bantuan. Memang tak sepenuhnya keliru, namun ada kalanya bantuan juga butuh swadaya dari masyarakat, karena ada juga bantuan yang sifatnya stimulan dan butuh partisipasi dari masyarakat. Dengan banyaknya bantuan yang turun di masyarakat sehingga tak sedikit masyarakat yang akhirnya "ketergantungan" pada bantuan.

5. Kurang Bersosialisasi/ Egois

Ego orang yang besar terkadang membuat orang menjadi kurang bersosialisasi, enggan berbaur dan acuh tak acuh terhadap kegiatan-kegiatan kemasyarakatan. 


Demikian tadi lima alasan atau penyebab budaya gotong royong semakin hilang. Mungkin saja tak sepenuhnya benar, tapi paling tidak dari kelima alasan tersebut berdasarkan pengalaman saya selama bermasyarakat. Bahkan masih ada alasan-alasan lain yang muncul, apalagi sekarang era globalisasi yang membuat orang terkadang berfikir praktis. Kurangnya kepedulian terhadap lingkungan membuat orang menjadi tidak mau atau malas-malasan untuk bergotong royong, kalau sudah begitu, budaya warisan leluhur tersebut lambat laun akan mengilang.

Post a Comment for "5 Alasan/ Sebab Gotong Royong Mulai Ditinggalkan"